.

.

.

Kamis, 27 September 2012

PEMBELAJARAN TEMATIK DAN IMPLEMENTASINYA DI SEKOLAH DASAR AWAL

RASIONAL

Pemerintah pada beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang otonomi daerah. Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang   menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara baik. Melalui tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pembelajaran tematik secara konseptual dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.

Arti Penting Pembelajaran Tematik Bagi Siswa


Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Knowles). Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman (slavin). Pembelajaran berlaku jika suatu pengalaman secara relatifnya menyebabkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku ( Woolfolk ). Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap. (Crow). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ( Akhyar Kholil )

Pengertian-pengertian oleh beberapa pakar tersebut bisa di simpulkan dengan bahasa sederhana dengan mengambil akar kata dari pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran atau dalam bahasa Inggris ( learning ) berasal dari kata dasar dan sekaligus menjadi kata kunci yaitu BELAJAR.  Belajar merupakan kata kerja lebih bernuansa pada kegiatan siswa atau bahkan guru juga ikut belajar. Berbeda dengan pengajaran dalam bahasa inggris ( instruction ) berasal dari kata dasar atau kata kunci AJAR. Kata ini cenderung bernuansa guru yang memiliki peran sangat sentral, sedang murid minim perannya.

Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi yang menjadi pokok pembicaraan ( Poerwadarminta, 1983 ). 

     Ciri Tema:
a.    Biasanya berupa kata/kelompok kata (phrase).
b.    Terdapat diawal /diakhir paragraph.
c.    Object pembicaraan mendominasi informasi dalam paragraph
Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk  mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan  terlatih untuk dapat  menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung  siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

0 komentar:

Posting Komentar