RASIONAL
Pemerintah pada
beberapa tahun lalu telah mengeluarkan kebijakan tentang otonomi daerah.
Kebijakan ini antara lain memberi ruang gerak yang luas kepada lembaga pendidikan
khususnya sekolah dasar dalam mengelola sumber daya yang ada, dengan cara
mengalokasikan seluruh potensi dan prioritas sehingga mampu melakukan
terobosan-terobosan sistem pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif.
Salah satu upaya
kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang
menggunakan kurikulum berbasis kompetensi di sekolah dasar adalah
melakukan pembelajaran tematik. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan
bermakna bagi anak karena model pembelajaran ini menyajikan tema-tema pembelajaran
yang lebih aktual dan kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian
masih banyak pihak yang belum memahami dan mampu menerapkan model ini secara
baik. Melalui tulisan ini akan diuraikan secara singkat tentang pembelajaran
tematik secara konseptual dan implementasinya dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran adalah cara
pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Knowles). Pembelajaran adalah perubahan
tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman (slavin). Pembelajaran berlaku jika suatu
pengalaman secara relatifnya menyebabkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan
tingkah laku ( Woolfolk ). Pembelajaran adalah pemerolehan
tabiat, pengetahuan dan sikap. (Crow). Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar ( Akhyar Kholil )
Pengertian-pengertian oleh
beberapa pakar tersebut bisa di simpulkan dengan bahasa sederhana dengan
mengambil akar kata dari pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran atau dalam
bahasa Inggris ( learning ) berasal
dari kata dasar dan sekaligus menjadi kata kunci yaitu BELAJAR. Belajar merupakan kata kerja lebih bernuansa
pada kegiatan siswa atau bahkan guru juga ikut belajar. Berbeda dengan
pengajaran dalam bahasa inggris ( instruction
) berasal dari kata dasar atau kata kunci AJAR. Kata ini cenderung
bernuansa guru yang memiliki peran sangat sentral, sedang murid minim perannya.
Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi yang menjadi pokok pembicaraan ( Poerwadarminta,
1983 ).
a.
Biasanya
berupa kata/kelompok kata (phrase).
b. Terdapat diawal /diakhir paragraph.
c. Object pembicaraan mendominasi informasi
dalam paragraph
Pembelajaran tematik terpadu adalah
pembelajaran yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.
Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung
dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan
yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami
konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang
telah dipahaminya. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi
Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna
dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan
pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang
akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang
menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih
efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk
skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan.
Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat
membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Pembelajaran
tematik juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan
materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan
Sri Istuti Mamik (2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu
usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap
pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari
pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa pembelajaran tematik dilakukan
dengan maksud sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pendidikan, terutama untuk mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu
pembelajaran tematik akan memberi peluang pembelajaran terpadu yang lebih
menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa dalam belajar. Keterpaduan dalam
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum,
dan aspek belajar mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar