Untuk kita sekarang yang dibesarkan
dengan pengetahuan peredaran darah, akan menganggap teori Harvey sebagai sesuatu
yang sepenuhnya jelas. Tetapi, apa yang kini tampak sederhana dan nyata,
tidaklah begitu halnya bagi para biolog jaman lampau. Penulis-penulis terkemuka
di bidang biologi telah memaparkan pelbagai pendapat, antara lain: (1) makanan
diubah jadi darah di jantung; (2) jantung menghangatkan makanan; (3) saluran
darah dari jantung ke tubuh dipenuhi udara; (4) jantung membuat "roh vital"; (5)
darah, baik dalam pembuluh dari dan ke jantung mengalir maupun surut sering
menuju jantung dan sering menjauhi jantung.
Galen, dokter besar di jaman dulu,
orang yang secara pribadi meneliti dan merenungkan dengan cermat tentang jantung
dan saluran darah, tak pernah menduga bahwa darah bersirkulasi. Juga hal ini
lolos dari pengamatan Aristoteles kendati dia menaruh perhatian utama terhadap
biologi. Bahkan sesudah penerbitan buku Harvey pun banyak dokter yang
ogah-ogahan menerima pendapat bahwa darah dalam tubuh manusia secara tetap
berputar dalam saluran pada sistem yang tetap, dan jantung menyediakan tenaga
untuk mengalirkan darah itu.
Harvey pertama-tama menyusun
pendapat tentang sirkulasi darah itu dengan jalan membuat perhitungan secara
arithmatik yang sederhana. Dia memperkirakan bahwa jumlah darah yang dipancarkan
oleh tiap denyut jantung sekitar 2 ons. Karena jantung berdenyut 72 kali per
menit, penjumlahannya dapat disimpulkan sekitar 540 pon darah dipancarkan tiap
jam ke dalam aorta. Tetapi, jumlah yang 540 pon melebihi jumlah berat badan
seorang manusia normal, bahkan jauh melebihi jumlah berat badan itu sendiri.
Karena itu jelas buat Harvey bahwa darah yang sama secara tetap berputar lewat
jantung. Sesudah merumuskan hipotesa ini, sembilan tahun lamanya dia pergunakan
untuk melakukan percobaan-percobaan dan melakukan penyelidikan teliti untuk
menentukan perincian peredaran darah.
Dalam bukunya, Harvey dengan jelas
menyatakan bahwa arteri membawa darah dari jantung sedangkan vena membawa darah
kembali ke jantung. Karena ketiadaan mikroskop, Harvey tidak dapat melihat
kapiler, urat darah terkecil yang membawa darah dari arteri terkecil ke vena,
tetapi dengan persis dia menyimpulkan adanya itu. (Kapiler diketemukan oleh
biolog Itali Malpighi, beberapa tahun sesudah matinya Harvey).
Harvey juga menandaskan bahwa fungsi
jantung ialah memompa darah ke dalam arteri. Dalam segi ini --seperti juga dalam
pendapat-pendapat pentingnya yang lain-- teori Harvey sepenuhnya benar. Lebih
jauh dari itu dia menyuguhkan hasil percobaan yang amat berharga dengan topangan
alasan yang kuat. Meskipun pada awalnya teori Harvey mendapat tantangan sengit,
tetapi di akhir hayatnya teorinya diterima.
Harvey juga berkecimpung dalam
bidang embryologi, meskipun kurang begitu penting dibanding penyelidikannya
dalam hal peredaran darah, bukanlah hal yang patut disepelekan. Dia merupakan
seorang pengamat yang cermat, dan bukunya On the Generation of Animals (Tentang
generasi dunia binatang) yang diterbitkan tahun 1651 menunjukkan permulaan yang
sesungguhnya bidang ilmu embryologi. Seperti halnya Aristoteles, yang
mempengaruhinya kuat sekali, Harvey menolak teori bahwa struktur keseluruhan
tubuh binatang yang semuda apa pun sama dengan binatang dewasa, dengan perbedaan
hanya pada ukuran. Harvey dengan tepat menyatakan struktur final sebuah embryo
tumbuh secara tahap demi tahap.
Harvey hampir sepanjang hidupnya
diliputi bahagia, sukses, dan menarik. Pada umur belasan dia memasuki
Universitas Cambrige. Di tahun 1600 dia pergi ke Itali belajar kedokteran di
Universitas Padua, yang saat itu boleh dibilang sekolah kedokteran terbaik di
dunia. (Perlu dicatat, Galileo jadi gurubesar di situ tatkala Harvey belajar di
sana, meski tak bisa dipastikan apakah keduanya pernah ketemu muka). Dia tamat
di Padua tahun 1602, balik ke Inggris, menjalankan praktek kedokteran lama
sekali, dan sukses. Diantara sekian banyak pasiennya terdapat dua raja Inggris
(James I dan Charles I), tak ketinggalan filosof beken Francis Bacon. Sambil
itu, dia mengajar di perguruan tinggi kedokteran di London dan pernah terpilih
jadi rektor yang ditolaknya. Dan di samping melakukan praktek pribadi, dia
menjadi dokter kepala di Rumah Sakit St. Bartholomew, London. Tatkala bukunya
tentang peredaran darah diterbitkan tahun 1628, mendadak namanya tenar di
seluruh Eropa. Dia kawin, tetapi tak punya anak. Di umur tujuh puluh enam tahun
dia menutup mata di London.
0 komentar:
Posting Komentar