Peradaban Lembah Sungai Indus
atau Peradaban Harappa terjadi sekitar 3300 SM, dan tahap-tahap
permulaannya terjadi pada masa sebelum 4000 SM. Peradaban tersebut
berpusat pada kawasan sekitar sungai Indus (sebagian besar merupakan wilayah Pakistan, dan sebagian kecil merupakan wilayah Afganistan, Iran, dan India), terbentang ke timur sampai lembah sungai Ghaggar-Hakra dan hulunya mencapai doab Gangga-Yamuna peradaban tersebut terbentang ke barat sampai pesisir Makran di Balochistan, ke utara sampai Afghanistan Tenggara dan ke selatan sampai Daimabad di Maharashtra. Perkembangan peradaban tersebut terbagi dalam beberapa tahap dan menandai pembangunan kota-kota di anak benua India. Di kawasan peradaban itulah kegiatan pertanian pertama di Asia Selatan terjadi. Gandum, jelai, dan jujuba dibudidayakan sekitar 9000 SM; budi daya domba dan kambing menyusul kemudian. Budidaya jelai dan gandum—juga usaha peternakan, terutama domba dan kambing—berkembang di Mehrgarh sekitar 8000-6000 SM. Pada periode tersebut juga terjadi domestikasi gajah. Sekitar milenium ke-5 SM, masyarakat agraris tersebar di kawasan Kashmir. Di situs pemakaman dari zaman peradaban ini ditemukan barang-barang yang sudah bisa diproduksi pada masa tersebut, yaitu: keranjang, peralatan dari batu dan tulang, kalung, rantai, dan anting-anting. Pernak-pernik dan ornamen kulit kerang, batu kapur, batu pirus, lapis lazuli, batu pasir, dan tembaga juga ditemukan.
Dalam peradaban ini, beberapa kota besar berkembang, di antaranya: Harappa (3300 SM), Dholavira (2900 SM), Mohenjo-Daro (2500 SM), Lothal (2400 SM), dan Rakhigarhi,
serta lebih dari 1000 kota kecil dan desa. Perkotaan pada masa
peradaban tersebut dikenal dengan arsitekturnya yang dibangun dari bata,
memiliki sistem drainase pinggir jalan, dan perumahan bertingkat.
Kota-kota besar tersebut luasnya sekitar satu mil, dan jarak yang jauh
antara satu kota dengan kota lainnya kemungkinan besar merupakan tanda
sentralisasi politik, baik dalam bentuk dua negara kota, atau imperium
tunggal dengan ibukota alternatif, atau mungkin Harappa menggantikan
Mohenjo-daro, yang diketahui pernah hancur akibat banjir bandang tidak
hanya sekali. Peradaban lembah sungai indus juga dikenal akan penggunaan pecahan desimal pada sistem pengukuran kuno.
Pada akhir milenium ke-1 SM, perkembangan peradaban lembah sungai Indus memasuki periode Weda, menurut estimasi masa penyusunan Regweda (sekitar 1700 SM hingga 1100 SM), kumpulan himne keagamaan yang menjadi fondasi bagi agama Hindu
dan aspek kultural lainnya pada masyarakat India awal. Rentang waktu
periode ini tidak diketahui dengan pasti, dan masa berakhirnya
diperkirakan sekitar abad ke-6 SM. Pada periode tersebut sudah ada religi yang menjadi perintis bagi agama Hindu seperti yang dikenal pada masa kini.
0 komentar:
Posting Komentar